Pages

Wednesday, July 26, 2006

Our Project : Mengembangkan Software Kependudukan dan Catatan Sipil (dibatalkan)

Pernah mencoba meminta data penduduk menurut kriteria tertentu di kantor kecamatan untuk data penelitian ? Atau pernah mengurus KTP ? atau mendaftarkan anak yang baru lahir ke kantor Catatan Sipil ?. Bagaimana semua data-data itu bisa diinput, diupdate, dipelihara, diolah secara cepat dan efisien jika masih menggunakan cara-cara manual ? Yup, disitulah perlunya sebuah sistem yang mengatur tentang kependudukan dan catatan sipil. Dan akhirnya dengan melakukan beberapa survey akhirnya software yang namanya SIAK - Sistem Informasi Administrasi Kependudukan ini jadi sebagai versi percobaan dan bisa dipresentasikan.

Setelah mencoba presentase dan konsultasi ke bagian Catatan Sipil ternyata untuk diakui sebagai software SIAK resmi harus mendapatkan rekomendasi dari Departemen Dalam Negeri di Direktorat Jendral Administrasi Kependudukan di Jakarta. Apalagi harus mendukung yang namanya Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang kedepan nantinya akan menjadi Single Identification Number (SIN).

Software ini kemudian dirombak lagi dengan mempelajari bagaimana sebuah NIK itu dibuat dan bagaimana pelaporan kependudukan dan catatan sipil yang seharusnya dan Alhamdulillah bisa dan jadi. :)

Akhirnya berbekal pengetahuan dasar bagaimana mengolah sistem kependudukan dan catatan sipil yang data awalnya bisa diambil dari data P4B dari kantor statistik dan juga data rumah tangga di pemda, beberapa hari lalu saya dan 2 teman ke Jakarta dan datang ke Ditjen Adminduk.

Di sana kita bertanya tentang SIAK. Ternyata, Ditjen Adminduk sudah menyediakan SIAK untuk daerah-daerah di Indonesia dan diberikan secara gratis (mereka yang akan mentraining operator), yang perlu disediakan oleh pihak ketiga untuk daerah tersebut adalah hardware, jalur informasi dan software yang mendukung. Sebagai gambaran untuk software pendukung itu adalah "Oracle database minimal 5 untuk client, Windows 2000 server, dan satu lagi aplikasi server untuk menjalankan web 'beaweblogic'.

Melihat itu semua, kita sadar (versi lain) bahwa yang kami buat ini bukan main-main, data penduduk !!!. Tentunya membutuhkan software yang sudah teruji dengan baik dan butuh support yang bagus serta spesifikasi hardware yang terjamin.

Jika mau dibandingkan dengan yang kami buat dan tawarkan ke daerah, software SIAKnya yang proses kerjanya insya Allah sudah sama dengan SIAK ditjen Adminduk termasuk pemberian NIK, OS server yang kami pakai adalah GNU/Linux, database Mysql, webserver Apache, dengan bahasa skrip PHP. Kalo dilihat sih sebanding juga, tapi kan orang belinya merek dan lisensi, kalo gratis malah tidak dipercaya keandalannya. Betulkah ???

Walaupun kita bisa meyakinkan ke daerah tentang keunggulan software SIAK yang kami buat tapi software itu tidak koneksi dengan SIAK di Ditjen Adminduk, akan merugikan daerah.

Dan untuk bisa diakui sebagai pembuat SIAK juga harus bersurat ke Depdagri dan kemudian presentasi tentang kependudukan dan bagaimana sistem yang kita buat mendukung administrasi kependudukan tersebut. Dan ini sangat susah ... "jika tidak ada bantuan" :D

Jadi ...
Software SIAK yang kami buat selama tiga bulan itu di simpan sebagai arsip di server dan codingnya dipakai untuk membuat sistem lain ...

Bagaimana kalo dipakai mendata kader PKS saja ? hehehe ...

12 comments:

Anonymous said...

Wah... kalau begitu bagaimana dong???, padahal saya baru mau membangun SIAK atas permintaan pemerintah daerah, mereka udah setuju. kalau begitu batal dong. Apa tidak bisa Depdagri memberi kebebasan untuk daerah mengembangkan SIAK masing-masing. karena setiap daerah berbeda kebutuhannya (Pengembangan dari SIAK nantinya). Data penduduk bukan cuma arsip doank, tapi akan dishare ke dinas-dinas lain untuk melayani masyarakat di bidang lainnya. Baik itu dalam hal perijinan, pajak daerah bahkan disinkronkan dengan data kepegawaian (SIMPEG). Bagaimana ???
Kebebasan yang diberikan Depdgari tentu bukan kebebasan "babar blas", kami tahu itu, tapi setidak-tidaknya dipublikasikan struktur databasenya (sekuriti ghak usah lah) biar kami yang membuat engine converter nya. gampang diatur... yang penting Departemen ada niat untuk mengembangkan bangsa ini. kalau tidak ??? kapan akan majunya. Yang patut diteladani adalah BAPPENAS. walaupun mereka membuat SIMRENAS (Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional)sendiri tapi mereka memberi kebebasan kepada BAPPEDA daerah untuk mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan tiap-tiap daerah. malah mereka memberikan aplikasi dan struktur datanya supaya aplikasi yang dibuat daerah bisa sinkron. gitu donk. dan satu lagi kalau bisa untuk pemerintah pusat kalau buat aplikasi lebih baik pake php dan mysql aja. karena murah dan pengembangannya menjanjikan. thanks. sheillendra@yahoo.com. YM ID : sheillendra

Anonymous said...

SIAK nya biar saya yang jual deh, implementasi SIAK versi depdagri itu cuma prototipe untuk 100 kab/kota saja, masih banyak kab/kota lain yang nggak masuk radar depdagri kok, mohon kontak segera via email saya di rulsyah@natari-ragananda.com

Anonymous said...

Saya setuju sama sheillendra@yahoo.com. Yang penting dari SIAK kan interoperabilitasnya. Asal bisa komunikasi dan kompatibel perbedaan platform teknologi seharusnya ga jadi masalah. Oia... kalo boleh, saya dikirimi resources yang membahas profil / platform SIAK? Bisa kan akh Muhammad Takdir? Kebetulan saya baru saja Kerja Praktek di salah satu PEMDA di Jogja yang kantornya dekat DPD sebuah partai politik seperti disebut mas Muhammad. Kebetulan tahun depan mau migrasi databasenya ke platform SIAK. Kalau berkenan kirim saja di alrizaz@gmail.com.

Anonymous said...

Saya sudah pernah nyobain pake software SIAK buatan Ditjen Adminduk,hasilnya masih jauh dari sempurna (terlalu banyak bugs-nya). Jadi kalau SIAK resmi itu didistribusikan ke daerah-daerah masih butuh software pendukung untuk menambalnya. Kesimpulannya begini, databasenya SIAK sudah siap tapi aplikasinya belum. Jadi berjuang lagi man.. (indra.ocktavin@gmail.com)

sugi said...

Bisakah ane dikirimin softwarenya akhi, kalo bisa sih gratis..?
soalnya buat pendataan kader PKS yang ada di kota semarang dan purwodadi, kebetulan , sangat dibutuhkan soalnya kami saling berjahuan, dan selama ini prkembangannya kita tidak tahu secra pasti...mohon dibantu
dapat dikirim ke sugiman79@gmail.com

Anonymous said...

Sepengetahuan saya SIAK sudah standar, dan sudah diimplementasikan di banyak kabupaten/kota.
Memang SIAK menuntut spec hardware yang tinggi untuk servernya karena harus menjalankan oracle dan bea weblogic.
Tetapi business process yang terdapat di SIAK sudah cukup lengkap.

Dan keberadaan SIAK saat ini memang menutup developer lain untuk membangun aplikasi yang sama.

Info di ibenk's blog cukup lengkap seputar SIAK.

eenoth@gmail.com

Anonymous said...

kenapa ummat Islam harus di kader dalam lembaga tertentui?! wah kalo begini...ummat Islam jadi terpecah belah donk?! Rasulullah aja gak ngajarin yang demikian khan?! hi..bayangin kalo Rasulullah buat partai...trus sahabatnya juga bikin partai laen...semrawut kali...chayo...

Anonymous said...

Minta SIAK nya biar saya yang jual deh, mohon kontak segera via email saya di prajaon@gmail.com

takdir said...

bagi yang minta source code dari SIAK berbasis PHP dan MySql ini akan segera saya posting (walaupun sudah lama sekali pembuatannya). Mungkin belum sekarang tapi info nya akan ada di web ini segera.

Anonymous said...

Assalamu'alaikum

Boleh juga Bos..Source Code nya...kapan di share....

takdir said...

mohon maaf source code nya sudah tidak lengkap dan sudah ketinggalan karena tidak pernah update lagi. Adminduk sudah punya aplikasi yang sama dan lebih baik dan itu dibagi ke setiap daerah (info dari kantor capil di Sinjai)

Anonymous said...

mau dong software kependudukan dikirim ke mamatb34@gmail.com kebetulan saya bekerja di salah satu instansi daerah bagian kependudukan,, tapi, untuk menginput data yang salah, harus manual lagi,,,,

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...