Pages

Friday, July 28, 2006

Buginese : Huruf 'Lontara'

Sebagai member blog komunitas BUGINESE dan kebetulan saya juga dari suku bugis (Sinjai), saya mau mengenalkan tentang huruf yang dipakai pada suku Bugis - Makassar. Huruf 'Lontara'. Sedikit kontribusilah dari saya untuk menambah referensi. Walaupun sudah dibahas di beberapa tempat. ;)

Baca penjelasan dari wikipedia tentang Lontara : http://id.wikipedia.org/wiki/Lontara
Lontara adalah aksara tradisional masyarakat Bugis-Makassar. Bentuk aksara lontara menurut budayawan Prof Mattulada (alm) berasal dari "sulapa eppa wala suji". Wala suji berasal dari kata wala yang artinya pemisah/pagar/penjaga dan suji yang berarti putri. Wala Suji adalah sejenis pagar bambu dalam acara ritual yang berbentuk belah ketupat. Sulapa eppa (empat sisi) adalah bentuk mistis kepercayaan Bugis-Makassar klasik yang menyimbolkan susunan semesta, api-air-angin-tanah. Huruf lontara ini pada umumnya dipakai untuk menulis tata aturan pemerintahan dan kemasyarakatan.

Naskah ditulis pada daun lontar menggunakan lidi atau kalam yang terbuat dari ijuk kasar (kira-kira sebesar lidi).


Ini huruf-huruf lontara itu :


Atau bisa juga membuka website depdiknas, disitu ada penjelasan tentang huruf lontara dan pemakaiannya dalam dunia pendidikan.

Untuk bisa menuliskan huruf bugis di PC menggunakan pengolah kata, bisa download file fontnyafont bugis yang didevelop oleh Andi Mallarangeng dan Jim Henry di Northern Illinois University beberapa tahun lalu.

Tentang Suku Bugis secara umum bisa dilihat di http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Bugis.

Mudah-mudahan penjelasan di atas bisa membantu mengenal "Buginese" dengan baik. Walaupun sedikit. Khususnya tentang huruf Lontara. :).

"Dalam berdakwah, kita harus menyesuaikan dengan kondisi daerah dimana kita berada agar dakwah yang kita bawa bisa dengan mudah diterima. Tapi penyesuaian itu harus berdasarkan dengan syariat dan tidak terjebak dan larut dalam kondisi/kebudayaan tersebut."

"Bukankah daging ikan laut tetap tawar meskipun lingkungan sekelilingnya asin ?".

5 comments:

Anonymous said...

di ktr pusat tempat saya bekerja, Papan nama nnya menggunakan huruf bugis, di pinggir sungai. karena kepalanya dulu adalah ahli bahasa bugis.

semoga kebudyaan bugis ga hilang ya

Lana said...

wah antum kreatif sekali gitu loohhh... akhi, ana kemaren coba2 bikin blog baru... silahkan berkunjung... http://tazkiyah-annafs.blogspot.com

jazakallahh

Anonymous said...

gembira banget nih dapat aksara lontara, keren pokoknya. Ntar mo di cobain ahhh

Anonymous said...

Huruf bahasa daerah bugis yang dikenal dengan huruf lontara’ sudah saatnya mengalami perkembangan agar dapat berfungsi baik dalam komunikasi tertulis. Kekurangan huruf lontara’ selama ini adalah adanya beberapa bunyi ujaran yang tidak dapat diwakilinya, karena kekurangan itulah maka saya membuat 5 (lima) tanda sebagai ana’ sure’ (anaq sureq). Ke-lima ana’ sure’ itu bisa anda dapatkan di http://www.ziddu.com/download/13031039/5 ANAK SURAT BARU DALAM BAHASA DAERAH BUGIS.pdf.html atau di http://sansalisa.blogspot.com/

takdir said...

trima kasih, infonya sangat berguna. Oh ya pak sekarang malah huruf lontara ini ada di blankon linux secara default.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...