Suasana perpolitikan di Sulawesi Selatan saat ini sangat panas. Dalam beberapa pekan ini setelah Idul Fitri 1428H, penuh dengan aktifitas kampanye para calon gubernur dan wakil gubernur propinsi Sulawesi Selatan.
Yup, ini adalah kesempatan bagi kita (yang tinggal di Sulawesi Selatan) untuk memilih pemimpin kita untuk 5 tahun yang akan datang.
Adapun sosok pemimpin yang bisa dipilih, ada bagusnya kita bisa ikuti wejangan dari Ibnu Taimiyah. Kata beliau, "Pemimpin yang akhlak individualnya rendah namun adil dan tegas dalam urusan publik lebih baik daripada pemimpin yang shaleh dan terlihat sederhana namun lemah dalam mengelola pemerintahan".
Dan seperti yang dituliskan oleh ustadz Surya Darma dalam kolom tarbiyah Siyasi dari buletin Tekad (Buletin Fraksi PKS DPRD SulSel) edisi tgl 2 September 2007, "kriteria seorang pemimpin harus cerdas cemerlang tak perlu diburu habis-habisan. Syarat itu bisa dikompensasi dengan sikapnya yang rendah hati untuk selalu menempatkan diri sebagai pembelajar".
Saat melihat ada kekurangan individual yang muncul pada diri sang pemimpin, kita tidak akan menyikapinya secara berlebihan. Namun bila penyimpangan sang pemimpin menyentuh wilayah publik, maka sikap kritis tidak boleh ditawar-tawar.
Mungkin ada yang merasa bosan dengan membaca tulisan seperti ini. Bosan dengan politik, bosan dengan masalah politik yang disangkutpautkan dengan agama. Itu terserah dari masing-masing individu.
Ikut memilih ataupun tidak ikut memilih, pasti akan ada pemimpin yang akan terpilih. Karena itu mari kita mempergunakan hak suara kita di bilik suara nanti untuk memilih pemimpin kita. Perbanyaklah membaca dan teruslah belajar. Sehingga kita bisa memilih pemimpin yang tepat. ;)
No comments:
Post a Comment