Lontara adalah aksara tradisional masyarakat Bugis-Makassar. Bentuk aksara lontara menurut budayawan Prof Mattulada (alm) berasal dari "sulapa eppa wala suji". Wala suji berasal dari kata wala yang artinya pemisah/pagar/penjaga dan suji yang berarti putri. Wala Suji adalah sejenis pagar bambu dalam acara ritual yang berbentuk belah ketupat. Sulapa eppa (empat sisi) adalah bentuk mistis kepercayaan Bugis-Makassar klasik yang menyimbolkan susunan semesta, api-air-angin-tanah. Huruf lontara ini pada umumnya dipakai untuk menulis tata aturan pemerintahan dan kemasyarakatan.
Naskah ditulis pada daun lontar menggunakan lidi atau kalam yang terbuat dari ijuk kasar (kira-kira sebesar lidi).
<style type="text/css">
#b-navbar {
height:0px;
visibility:hidden;
display:none
}</style>
Apa artinya judul di atas itu ? Apa semua itu sesuatu yang bisa dimakan ?, hehehe ... tentunya tidak tapi semua itu menghasilkan sesuatu yang bisa dipake untuk beli makanan. :)
Saya juga awalnya tidak mengerti tentang apa itu Ellipse, Corvu, Inventory Optimizer tapi setelah beberapa pekan selalu mendapat istilah tersebut akhirnya bisa mengerti sedikit-sedikit. Kira-kira seperti inilah definisinya :
Ellipse itu adalah sistem ERP (tau ERP kan ?). Semacam software yang berfungsi untuk mengatur arus transaksi informasi pada bisnis tapi bukan tool analisa yang dengan mudah mendapatkan bisnis apa yang seharusnya ada dalam sistem untuk membantu mengatur aktifitas, misalnya re-order points dan re-order quantities. Ellipse ini akan
menghasilkan reports.
Corvu adalah software yang akan menghasilkan reports juga dan baik untuk menghasilkan snapshots dari performance bisnis.
Sedangkan Inventory Optimizer, ini software juga dan ini yang menjadi tool analisa yang menjadikan data dari banyak sumber (dari Ellipse) bersama-sama menghasilkan informasi yang akan menolong analis dari Supply Chain Management membuat keputusan manajemen inventori lebih bagus dan menentukan pengaturan bisnis. Info lebih lengkap bisa membuka website ini http://oniqua.webex.com.
Setelah melihat tiga software tadi, ternyata sebuah sistem ERP itu adalah sistem yang besar sekali. Bahkan membutuhkan software pendukung sebagai tool untuk membantu dalam menghasilkan laporan (reports) dan analisa.
Mungkin itu adalah cara yang lebih mudah dan murah daripada mengembangkan lagi ERP Ellipse sekaligus menjadi tool analisa. Ini adalah pelajaran buat saya bahwa jika kita memutuskan untuk menjadi bagian dari pengembang ERP maka kita betul-betul harus mengerti sistem dari bisnis itu sendiri dan software yang dihasilkan tidak asal jadi terus ditinggalkan tapi harus tetap dimonitor dengan melihat perkembangan dari bisnis user yang memakai ERP tersebut dan juga menjaga amanah yang diberikan user pada pengembang. Dan sekali user mempercayakan kepada pengembang maka user seakan-akan menjadi tergantung dengan pengembang tersebut (tanya kenapa ?).
Oh ya, saya di sini sebagai technical writer jadi hanya tau teori saja dan bukan pada aplikasinya langsung. Penulis yang mentranslate 'help' dan tutorial ke bahasa Indonesia yang sudah dibuat oleh pengembangnya. Dan juga membuat (dgn Visio) alur-alur atau flow chart dari beberapa proses yang akan mendukung ERP ini sampai proses training :)
Beberapa saat lalu saya sempat membaca tulisan blog dari pak Budi Raharjo tentang Gedung IT. Di tulisan itu juga diberikan contoh gedung dari Apple. Membaca itu semua saya jadi bermimpi lagi seandainya saya bisa bekerja ditempat seperti itu atau menjadi pemilik hehehe ...
Seandainya (lagi) saya membaca tulisan dari blog itu sebelumnya, mungkin akan mempengaruhi opini saya dan Alhamdulillah baru terbaca sekarang :). Karena saya juga pernah merancang sebuah gedung yang akan dijadikan sebagai Data Center. Lha ... hubungannya apa ?
Perancangan ini tahun lalu. Waktu itu ada permintaan (tender proyek nih ceritanya hehehe ...) perancangan gedung Data Center yang jika diperhatikan miriplah sebenarnya dengan gedung IT. :). Waktu itu kita merancangnya berdasarkan pembagian fungsi-fungsi dan tugas dari orang-orang yang akan menempati dan memanfaatkan gedung tersebut.
Menurut saya dan teman-teman, jika gedung ini jadi dan semua yang ada di dalamnya bekerja dengan baik, wah ...
Sekilas gambaran, dalam gedung itu ada ruangan untuk publik sebagai sumber informasi (mirip warnet dan hotspot), ada untuk programmer dan operator serta ruang server. Hanya saja dari desain tampilan (arsitekturnya) masih sederhana, tidak 'seartistik' gedung-gedung bertingkat lainnya.
Hmm ... kapan kira-kira hasil rancangan itu direalisasikan ya ?
